Ibunda Tercinta
: Umbu landu Paranggi
duka derita dan senyum yang abadi tertulis dan terbaca,
jelas kata-kata puisi dari ujung rambut sampai telapak kakinya
Perempuan tua itu senantiasa bernama:
korban, terima kasih, restu dan ampunan dengan tulus setia telah melahirkan berpuluh lakon,
nasib dan sejarah manusia
Perempuan itu senantiasa bernama:
cinta kasih sayang, tiga patah kata purba di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri
menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar