Selasa, 08 Februari 2011

Catatan u/ sang pejuang sepanjang masa : kutipan dari Puisi karya Soe Hok Gie : Sebuah Tanya , pada 'Catatan Seorang Demonstran'

SEBUAH TANYA










Akhirnya semua akan tiba,

pada suatu hari yang biasa,
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.

apakah kau masih berbicara selembut dahulu,
memintaku minum susu dan tidur yang lelap ?
sambil membenarkan letak leher kemejaku ?.



( kabut tipis pun turun pelan-pelan
di lembah kasih, lembah Mandalawangi ,
kau dan aku tegak berdiri , melihat hutan-hutan yang menjadi suram,
meresapi belaian angin yang menjadi dingin ).

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap kau
dekaplah lebih mesra, lebih dekat

(lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua , yang tua dan terlena dalam mimpinya,
kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti Jakarta kita)

Apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta.

(haripun menjadi malam
kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang kita tidak mengerti
seperti kabut pagi itu)

Manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar